Dengan
ini kami beritahukan bahwa kami baru memproduksi handphone dengan merk yang
terbaru dengan kualitas barang yang baik dan harga yang terjangkau. Berikut
kami daftarkan beberapa handphone produksi terbaru kami.
1.Blackberry
2.Aple
3.Nokia
4.Sony
Ericson
Itulah beberapa merk handphone terbaru kami, kami
berharap saudara memesan barang-barang kami. Atas perhatian dan kerja samanya
kami ucapkan terima kasih.
oke guys kali in saya akan ngepost tentang lagu ampar-ampar pisang dari kalimantan selatan, gimana sih asal mulanya... mau tau.... langsung aja deh kalau gitu...!!!
ASAL MULA TERCIPTANYA LAGU
AMPAR-AMPAR PISANG
Dikalimantan ada makanan
yang terbuat dari pisang,, cara mebuatnya pisang di susun / diampar hingga
benar2 bahkan dibiarkan hampir matang mendekati busuk setelah itu pisang
dijemur disusun/diampar di bawah sinar matahari sampai kira kira pisang
mengeras dan mengeluarkan bau manis yang sangat khas,, makanan daerah
kalimantan itu diebut rimpi ,, konon katanya / sejarahnya agu ampar ampar
pisang ni dinyanyikan iseng iseng sembari membikin kue rimpi yang terbuat dari
pisang itu,, dan isi dari lagu itu menceritakan tentang pisang yang diampar dan
dikerubuti binatang kecil kecil bisa terbang yang senang dgn aroma pisang (bari
bari),, trus diakhir lagu di ceritakan tentang binatang yang ditakuti anak
kecil zaman dulu (dikitip bidawang) yang artinya digigit biawak ,, konon kata
dikitip bidawang itu digunakan untuk menakuti anak anak yang suka mencuri
pisang/ kue rimpi yang masih dalam proses penjemuran
LEGENDA GUNUNG BATU HAPU
Tidak berapa jauh dari kotaRantau, ibu
kota Kabupaten Tapin PropinsiKalimantan Selatanterdapat dua desa bernama Tambarangan danLawahan.
Menurut cerita orang tua-tua, dahulu kala di perbatasan kedua desa itu hiduplah
seorang janda miskin bersama putranya. Nama janda itu Nini Kudampai, sedangkan
nama putranyaAngui.
Mereka tidak mempunyai keluarga
dekat sehingga tidak ada yang membantu meringankan beban anak beranak itu.
Walaupun demikian, Nini Kudampai tidak pernah mengeluh. Ia bekerja sekuat
tenaga agar kehidupannya dengan anaknya terpenuhi.
Saat itu, Angui masih kecil sehingga ia masih senang bermain, belum ada
kesadaran untuk menolong ibunya bekerja. Angui tidak mempunyai teman sebaya
sebagai teman bermain. Sebagai gantinya, ia ditemani tiga ekor hewan
kesayangannya, yaitu ayam jantan putih, babi putih, dan seekor anjing yang juga
putih bulunya. Ke mana pun ia pergi, ketiga ekor hewan kesayangan itu selalu
menyertainya. Mereka tampak sangat akrab.
Pada suatu hari, ketika Angui
sedang bermain di halaman rumah, melintaslah seorang saudagar Keling. Saudagar
itu amat tertarik kepada Angui setelah menatap Angui yang sedang bermain. Ia
berdiri tidak begitu jauh dari tempat Angui bermain. Angui terus diamatinya.
Dari hasil pengamatan itu, ia mendapatkan sesuatu yang menonjol pada penampilan
Angui. Air muka Angui selalu jernih dan cerah. Ubun-ubunnya kelihatan
berlembah. Dahinya lebar dan lurus. Jari-jarinya panjang dan runcing ke ujung.
Di ujung-ujung jari itu terdapat kuku laki yang bagus bentuknya. Satu hal yang
memikat adalah adanya tahi lalat yang dimiliki Angui. Tahi lalat seperti itu
dinamakan kumbang bernaung.
Saudagar Keling mendapat
firasat bahwa tanda-tanda fisik yang dimiliki Angui menunjukkan nasib balk atau
keberuntungannya. Barang siapa memelihara anak itu akan bernasib mujur.
“Aku harus mendapatkan anak
itu,” katanya dalam hati. Tanpa menyia-nyiakan waktu, saudagar itu segera
menemui Nini Kudampai, sang ibu. Dengan keramahan dan kefasihan lidahnya
berbicara selain janji-janji yang disampaikan, ia dapat menaklukkan hati Nini
Kudampai. Nini Kudampai tidak keberatan jika Angui diasuh dan dipelihara
saudagar itu. Angui pun amat tertarik untuk mengikuti saudagar itu pulang ke
negerinya.
“Anak lbu tidak akan hilang,”
kata saudagar itu meyakinkan. “Percayalah Bu, suatu saat kelak ia pasti kembali
menemui ibunya, bukan sebagai Angui yang sekarang ini, tetapi sebagai orang
ternama.”
Walaupun Nini Kudampai telah
merelakan kepergian anaknya, ia tidak dapat menyembunyikan rasa harunya ketika
akan berpisah. Kesedihan dan keharuan kian bertambah ketika Angui meminta agar
ketiga hewan teman bermainnya selama ini dipelihara sebaik-baiknya oleh ibunya.
“Bu, tolong Ibu jaga babi
putih, anjing putih, dan ayam putihku. Jangan Ibu sia-siakan!” kata Angui
sambil mencium tangan ibunya dengan linangan air mata.
Saudagar Keling pulang ke
negerinya dan tiba dengan selamat bersama Angui. Angui diasuh dan
dipeliharanya, tak ubahnya memelihara anak kandung. Angui hidup bermanja-manja
karena kehendaknya selalu dikabulkan orang tua asuhnya. Kemanjaan itu berakibat
buruk kepadanya. Ia lupa diri dan menjadi anak nakal, pemalas, serta pemboros.
Saudagar Keling sering
tercenung seorang diri.
“Firasatku ternyata salah,”
katanya dalam hati, “rupanya keadaan lahir belum tentu mencerminkan sifat dan
watak seseorang.”
Saudagar Keling merasa tidak
mampu lagi menjadi orang tua asuh Angui. Kehadiran Angui dalam keluarga itu
hanya menyusahkannya saja. Tidak ada jalan lain yang dapat ditempuh selain
mengusir Angui. Saudagar Keling itu tidak mau memeliharanya lagi.
Angui amat menyesali
kelakuannya selama ini. Apa dayanya karena sesal kemudian tiada guna. Ia hidup
luntang-lantung tiada arah. Kesempatan baik telah disia-siakannya.
Syukurlah, lambat laun Angui
mampu mengatasi keputusasaannya.
“Aku harus menjadi manusia yang
berhasil,” katanya penuh tekad.
Ia menanggalkan sikap malasnya
dan mau bekerja membanting tulang. Ia tidak merasa malu melakukan pekerjaan apa
pun, asal pekerjaan itu halal.
Beberapa tahun kemudian, berkat
kerja keras dan kejujurannya dalam bekerja, is menjadi seorang saudagar kaya.
Kekayaannya tidak kalah dibanding kekayaan saudagar Keling yang pernah menjadi
orang tua asuhnya. Ketenarannya melebihi saudagar Keling itu.
Akhirnya, kekayaan Angui
melebihi kekayaan siapa pun di negeri Keling itu. Namanya makin terkenal
setelah is berhasil menyunting putri raja Keling menjadi istrinya. Sejak
menjadi menantu raja, Angui mendapat nama baru, yakni Bambang Padmaraga.
Meskipun sudah kaya, Angui
alias Bambang Padmaraga sering terkenang kampung halamannya. Ia amat rindu
kepada ibunya, Nini Kudampai. Ia juga teringat pada babi putih, anjing putih,
dan ayam putih, ketiga teman bermain yang disayanginya. Selain itu, ia ingin
memperkenalkan istrinya kepada ibunya dan menunjukkan keberhasilannya di
perantauan. Ia ingin membahagiakan ibunya yang bertahun-tahun ditinggalkannya
tanpa berita.
Pada suatu hari, Angui
mempersiapkan sebuah kapal yang lengkap dengan anak buahnya. Tidak lupa pula
bekal untuk perjalanan jauh dan cendera mata, Inang pengasuh bagi istrinya
turut serta dalam pelayaran ke negerinya. Ia dan istrinya menempati sebuah
bilik khusus di dalam kapal yang ditata begitu apik seperti dalam sebuah
istana.
Berita kembalinya Angui dan
istrinya, putri raja Keling, dengan naik kapal segera tersiar ke seluruh
penjuru. Nini Kudampai pun mendengar dengan penuh rasa syukur dan sukacita.
Apalagi kapal putranya itu konon merapat dan bersandar tidak berapa jauh dari
kediamannya.
LegendaGunung Batu HapuNini Kudampai segera
berangkat ke pelabuhan dengan menggiring ketiga hewan piaraan teman bermain
Angui, yaitu babi putih, anjing putih, dan ayam putih. Ia berharap agar Angui
segera mengenalinya dengan melihat ketiga hewan itu.
Nini Kudampai pun berseru
melihat Angui berdiri berdampingan dengan istrinya di atas kapal, “Anakku!”
Sebenarnya, Angui mengenali
ibunya dan ketiga hewan piaraannya. Akan tetapi, ia malu mengakuinya di hadapan
istrinya karena penampilan ibunya sangat kumal. Jauh berbeda dengan ia dan
istrinya. Ia memalingkan muka dan memberi perintah kepada anak buahnya, “Usir
perempuan jembel itu!”
Hancur Iuluh hati Nini Kudampai
diusir dan dipermalukan putra kandung yang dilahirkan dan dibesarkannya. Angui
mendurhakainya sebagai ibu kandung. Ibu yang malang itu segera pulang ke rumah.
Tiba di rumah, is memohon kepada Yang Mahakuasa agar Angui menerima kutukan.
Belum pecah riak di bibir,
begitu selesai Nini kudampai menyampaikan permohonan kepada Tuhan, topan pun
mengganas. Petir dan halilintar menggelegar membelah bumi. Kilat
sabung-menyabung dan langit mendadak gelap gulita. Hujan deras bagai dituang
dari langit. Gelombang menggulung kapal bersama Angui dan istri serta anak
buahnya. Kapal dan segenap isinya itu terdarnpar di antara Tambarangan dan
Lawahan. Akhirnya, kapal dan isinya berubah menjadi batu.
Itulah sekarang yang dikenal
sebagaiGunung Batu Hapu, yang telah dibenahi pemerintah menjadi
objek pariwisata. Setiap saat, terutama hari libur, tempat itu banyak
dikunjungi orang.
Lirik Lagu Kalimantan
Selatan Ampar-Ampar
Ampar
ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga lepak mangga lepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Jari kaki sintak dahuluakan masak
Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga ricak mangga ricak
Patah kayu bengkok
Tanduk sapi tanduk sapi kulibir bawang
Nang mana batis kutung dikitip bidawang
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena dengankurnianya penulis dapat
menyelesaikan artikel ini.artikel ini berisi tentang tumbuhan tingkat
tinggi.Penulis menyadari bahwa artiel ini masih jauh dari sempurna.
oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkandemi
kesempurnaan naskah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan artikel ini dari
awal sampai akhir. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa meridhoi
segala usaha kita.Pengasih.
Genjer(dibacagènjèr) ataupaku rawan(Limnocharis flava) adalah
sejenistumbuhanrawayang banyak dijumpai disawahatauperairandangkal. Biasanya ditemukan bersama-sama denganeceng gondok. Genjer adalah sumbersayuran"orang miskin",
yang dimakan orang desa apabila tidak ada sayuran lain yang dapat
dipanen. Dalam bahasa internasional dikenal sebagailimnocharis,sawah-flower rush,sawah-lettuce,velvetleaf,yellow bur-
head, ataucebolla de
chucho. Nama "paku rawan" agak menyesatkan karena genjer sama
sekali bukan anggotatumbuhan paku.
Terna tahunan yang dapat mencapai tinggi setengah meter ini mudah ditemukan
di perairan dangkal seperti sawah atau rawa;rimpangtebal
dan tegak, terbenam dalam lumpur;dauntegak atau miring, tidak mengapung (berbeda darieceng gondok), tangkainya panjang dan
berlubang, helainya bervariasi bentuknya; mahkotabungaberwarna kuning dengan diameter 1.5cm, kelopak bunga hijau.
Tumbuhan ini dapat menjadigulmasawahyang serius jika tidak ditangani segera. Pemanfaatannya dapat
membantu mengendalikan populasinya. Walaupun biasanya tidak intensif
dibudidayakan, perbanyakan dapat dilakukan secaravegetatifwalaupunbijinyapun dapat ditanam. Tumbuhan ini berbunga sepanjang tahun.
Perannya sebagai makanan rakyat miskin digambarkan dalam lagu
populer berbahasa
Osingyang diciptakan oleh seniman asalBanyuwangi, Muhammad Arief, pada
tahun 1940-an,Genjer-genjer.
Siputataukeongadalah nama umum yang diberikan untuk
anggotakelasmoluskaGastropoda. Dalam arti sempit, istilah ini diberikan bagi mereka yang
memilikicangkangbergelung pada tahap
dewasa. Dalam arti luas, yang juga menjadi makna "Gastropoda",
mencakup siput dansiput bugil(siput tanpa cangkang,
dalambahasa Jawadikenal sebagairesrespo).
Kelas Gastropoda menempati urutan kedua terbanyak dari segi jumlahspesiesanggotanya setelahInsecta(serangga). Habitat, bentuk, tingkah laku, dan anatomi siput pun
sangat bervariasi di antara anggota-anggotanya.
Siput dapat ditemukan pada berbagai lingkungan yang berbeda: dari
parit hingga gurun, bahkan hingga laut yang sangat dalam. Sebagian besar
spesies siput adalah hewan laut. Banyak juga yang hidup di darat,air tawar, bahkanair payau. Kebanyakan siput
merupakanherbivora, walaupun beberapa
spesies yang hidup di darat dan laut dapat merupakanomnivoraataukarnivorapredator. Beberapa contoh Gastropoda adalahbekicot(Achatina fulica),siput kebun(Helix sp.),siput laut(Littorinasp.) dansiput air tawar(Limnaeasp.)
Lymnaea adalah genus dari kecil hingga
berukuran besar bernapas siput air tawar, moluska gastropoda air pulmonate
dalam keluarga Lymnaeidae, siput kolam.
Eceng gondokatauenceng gondok(Latin:Eichhornia crassipes)
adalah salah satu jenistumbuhan airmengapung. Selain dikenal
dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah diIndonesia, eceng gondok mempunyai
nama lain seperti di daerahPalembangdikenal dengan nama Kelipuk, diLampungdikenal dengan nama Ringgak, diDayakdikenal dengan nama Ilung-ilung, diManadodikenal dengan nama Tumpe.[1]Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh
seorang ilmuwan bernamaCarl Friedrich Philipp
von Martius,
seorang ahlibotaniberkebangsaanJermanpada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi diSungai AmazonBrasil.[2]Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga
tumbuhan ini dianggap sebagaigulmayang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah
menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya.
Deskripsi
Eceng
gondok sedang berbunga
Eceng
gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya
sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk
oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung.
Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk,
berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan
berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya
merupakan akar serabut.
Habitat
Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa,
aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini
dapat beradaptasi dengan perubahan yang ekstrem dari ketinggian air, arus air,
dan perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan racun-racun dalam air.Pertumbuhan eceng gondok yang cepat
terutama disebabkan oleh air yang mengandung nutrien yang tinggi, terutama yang
kaya akannitrogen,fosfatdanpotasium(LaporanFAO). Kandungan garam dapat menghambat
pertumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada danau-danau di daerah pantaiAfrika Barat, di mana eceng gondok
akan bertambah sepanjangmusim hujandan berkurang saat kandungan garam naik padamusim kemarau.
Dampak Negatif
Kolam
yang dipenuhi eceng gondok yang sedang berbunga
Akibat-akibat negatif yang ditimbulkan eceng gondok antara lain:
§Meningkatnyaevapotranspirasi(penguapan dan hilangnya air melalui
daun-daun tanaman), karena daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya
yang cepat.
§Menurunnya
jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya
tingkat kelarutanoksigendalam air (DO: Dissolved Oxygens).
§Tumbuhan
eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat
terjadinya proses pendangkalan.
§Mengganggu
lalu lintas (transportasi) air, khususnya bagi masyarakat yang kehidupannya
masih tergantung dari sungai seperti di pedalaman Kalimantandan beberapa daerah lainnya.
§Meningkatnya
habitat bagi vektor penyakit pada manusia.
§Menurunkan
nilai estetika lingkungan perairan.
Penanggulangan
Karena eceng gondok dianggap sebagaigulmayang mengganggu maka berbagai cara dilakukan untuk
menanggulanginya. Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya antara
lain:
§Mengangkat
eceng gondok tersebut secara langsung dari lingkungan perairan
§Menggunakanpredator(hewan sebagai pemakan eceng gondok), salah
satunya adalah dengan menggunakan ikan grass carp (Ctenopharyngodon idella)
atau ikan koan. Ikan grass carp memakan akar eceng gondok, sehingga
keseimbangan gulma di permukaan air hilang, daunnya menyentuh permukaan air
sehingga terjadi dekomposisi dan kemudian dimakan ikan. Cara ini pernah
dilakukan didanau
Kerincidan
berhasil mengatasi eceng gondok di danau tersebut.
§Memanfaatkan
eceng gondok tersebut, misalnya sebagai bahan pembuatan kertas, kompos, biogas[,
perabotan, kerajinan tangan, sebagai media pertumbuhan bagijamur
merang, dsb.
PENUTUP
Demikian yang telah kami
paparkan mengenai berapa macam tumbuhan dan hewan tingkat tinggi, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungan dengan judul artikel ini.
Penulis banyak
berharap para pembaca sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis, demi sempurnanya artikel ini dan penulisan artikel di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga artikel ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca pada umumnya